PENJAJAHAN DAN AKIBATNYA BAGI KEHIDUPAN DAN MANUSIA

 2.1 Penjelasan Awal Penjajahan Setiap Bangsa dan Tujuan Bangsa Luar Datang ke Indonesia

  1. Portugis (1509-1595)

       Portugis merupakan negara pertama yang menjajah Indonesia. Dengan salah satu tokoh pentingnya yakni, Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil mengenalkan Nusantara ke dunia Eropa. Awal mula kedatangan Portugis adalah ke daerah Maluku, yang dilatarbelakangi pencarian rempah-rempah. 

Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory dan Gospel, sebagai berikut:

• Gold “Emas” tujuan pertama yakni mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas.Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah-rempah dengan mengambil rempah-rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang tinggi di Eropa.

•Glory “Kejayaan” Kejayaan disini diartikan sebagai perluasan wilayah yang dilakukan oleh pada pelaut Eropa. Kejayaan juga dapat diartikan sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan rempah-rempah.

•Gospel “penyebaran agama” Portugis merupakan negara dengan agama Nasrani yang kuat maka dari itu misi pelayaran Portugis ke daerah-daerah singgahan juga disertai misi penyebaran agama. Hal ini terlihat di daerah Maluku yang pada saat itu dipengaruhi agama Nasrani.

2. Spanyol (1521-1692)

Bangsa Spanyol datang ke Indonesia tepatnya di Maluku pada 8 November 1521 dipimpin oleh Kapten yang bernama Joan Sbastian El Cano. Pada saat itu, negara-negara bagian Eropa merupakan negara yang aktif melakukan pelayaran ke Asia Tenggara. Salah satunya adalah Spanyol. Impian mereka mendapatkan negara penghasil rempah-rempah tercapai setelah berhasil memasuki wilayah Nusantara.

Portugis yang pada saat itu masih menjajah Indonesia, menganggap bahwa Spanyol melanggar hak monopoli Portugis, meskipun pada dasarnya mereka berada dalam cakupan wilayah perdagangan yang berbeda. Portugis memutuskan bekerja sama dengan kerajaan Ternate sedangkan Spanyol dengan kerajaan Tidore. Namun tetap saja antara kedua negara tersebut terjadi persaingan dagang yang berkepanjangan.

Pada akhirnya tahun 1529, konflik berkepanjangan tersebut menghasilkan perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina, sedangkan Portugis tetap melakukan perdagangan di Maluku.

Tujuan Bangsa Spanyol datang ke Indonesia hampir sama dengan Bangsa Portugis yaitu untuk mencari sumber rempah-rempah,yang saat itu sangat berharga dan hanya ditemukan di Kepulauan Maluku.

3.INGGRIS (1811 -1816)

Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811) dimana perjanjian Tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas Indonesia diserahkan oleh Janssens (gubernur Jenderal Hindia Belanda) kepada Inggris. Indonesia mulai tahun 1811 berada dibawah kekuasaan Inggris. Inggris menunjuk Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia. Pada saat Indonesia dijajah Inggris pusat kekuasaan Inggris di Timur jauh ialah Kalkuta dengan Lord Minto sebagai Gubernur Jenderalnya.

Tujuan Inggris datang ke Indonesia yaitu:

Mencari kekayaan termasuk berdagang 

Menyalurkan jiwa penjelajah

Meyakini Keberadaan Prester John

 Menyebarkan agama

Mencari kemuliaan bangsa




4.BELANDA (1602 – 1942)

Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan oleh bangsa Belanda merupakan proses ekspansi politik yang lambat, bertahap dan berlangsung selama beberapa abad sebelum mencapai batas-batas wilayah Indonesia seperti yang ada sekarang.

Di antara semua negara yang menjajah Indonesia, negara Belanda lah yang menjajah paling lama yakni mencapai 346 tahun. Dalam kurun waktu yang selama itu, Belanda berhasil menguasai wilayah Indonesia mencakup pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Saat di Indonesia Belanda ingin menguasai semua yang ada di Indonesia, seperti : hasil perkebunan, pertanian dll.Mereka juga mengeluarkan kebijakan Rodi, yakni seluruh rakyat Indonesia disuruh bekerja siang malam tetapi hasilnya menjadi milik belanda.

Tujuan Bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu:

Mengambil hasil rempah-rempah

Memperkerjakan rakyat Indonesia tanpa diberi upah

Mengambil kekayaan Indonesia dengan cara yang tidak baik

Menjadikan rakyat Indonesia yang bisa berbahasa Belanda sebagai pegawainya

Untuk mengambil semua jatah tanpa membayar  

5.JEPANG (1942-1945)

Masa penjajahan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.Pada awalnya Jepang bersikap baik dan berencana membantu memerdekakan Indonesia. Namun lama kelamaan, mereka menunjukan sikap diktator dan kejam hingga membentuk sistem kerja paksa yang disebut Romusha.

Tak hanya itu, Jepang pun membuat organisasi kemiliteran, yang tak lain tujuan awalnya adalah untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya karena Jepang terlibat dalam Perang Dunia ll.Namun pada akhirnya Jepang pun mengalami kekalahan karena negaranya di jatuhi bom atom oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki. Setelah kejadian tersebut, Jepang di ambang kekalahan dan akhirnya ia menempati janjinya membantu memerdekakan Indonesia.Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang pun menyatakan menyerah dan ini menandakan berakhirnya penjajahan yang dilakukan oleh Jepang.

Tujuan utama Jepang menyerang Indonesia adalah untuk:

Menaklukkan wilayah yang kaya sumber daya alam yang penting seperti minyak dan karet

Menguasai Indonesia sebagai pasar untuk produk Jepang

Memperoleh tenaga kerja untuk membantu upaya perang Jepang.


2.2 Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan

Kondisi Masyarakat Indonesia pada masa dijajah oleh negara asing :

Monopoli perdagangan, pada masa kolonial, penjajah berusaha mematikan perekonomian penduduk pribumi. Salah satunya dengan mengambil alih segala bentuk jual beli barang. Rakyat dipaksa untuk menjual hasil pertaniannya dengan harga yang murah, sehingga para petani mendapatkan kerugian.

Kebijakan Kerja Keras, pada masa penjajahan Belanda terdapat istilah Kerja Rodi, dimana penduduk pribumi dipaksa untuk bekerja dibawah tekanan dari pemerintahan Belanda. Misalnya adalah kerja rodi pada saat pemerintahan Deandels ketika membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Sedangkan kerja paksa pada masa penjajahan Jepang disebut dengan Romusha.

Sistem sewa tanah, terjadi pada masa pemerintahan sir Thomas Raffles. Pada masa ini, masyarakat Indonesia diharuskan menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah,  selain itu setiap hasil pertaniannya akan dikumpulkan langsung oleh pemerintah tanpa lewat perantara bupati.

Sistem Tanam Paksa, dikenal juga dengan istilah cultuurstelsel, sistem ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Johannes van den Bosch. pemerintahan saat itu mewajibkan masyarakat desa menanam sebagian lahannya dengan tanaman komoditi ekspor, seperti kopi, tebu, dan teh. hasil pertanian ini akandiserahkan kepada pemerintah. sedangkan masyarakat yang tidak memiliki tanah harus bekerja pada kebun-kebun milik pemerintah.

Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, setelah mengalami penjajahan yang panjang, masyarakat Indonesia mulai melawan para penjajah. Perlawanan tersebut dipimpin oleh beberapa tokoh masyarakat pada masing-asing daerah. contohnya seperti Tuanku Imam Bonjol yang memimpin perang Padri, Pangeran Diponegoro yang memimpin perang Diponegoro, serta Pangeran Antasari yang memimpin perang Banjar.


2.3 Karakteristik Penjajahan dari Berbagai Negara

Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama yakni memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai. Namun dilihat secara spesifik bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia mempunyai karakteristik khusus ditinjau dari latar belakang dan misi masing-masing bangsa. Untuk lebih jelasnya diuraikan secara singkat karateristik mereka masing-masing.

       2.2.1 Karakteristik Penjajahan Portugis

Faktor penyebab Portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Mereka arungi samudra yang menuju ke arah Timur, mula-mula ditemukan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz kemudian Vasco da Gama sampai Kalikut, India, dan Alfonso de Albuquerque sampai di Malaka. Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh Antonio d’Abreu. Mereka dapat memanfaatkan persaingan yang terjadi diantara penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya. Misalnya ketika orang Portugis datang di Maluku, Hitu dan Seram sedang berselisih dan Portugis memihak Hitu. Di tempat lain kedatangan Portugis di Ternate diterima baik oleh penguasa setemapt karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan lainnya separti Tidore, maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh. Akibat nafsu serakah Portugis dengan memaksa sistem monopoli menyebabkan timbulnya perlawanan dimana-mana di seluruh nusantara, khususnya di pusat-pusat kekuasaan Islam. Kerajaan Islam yang berhdapan langsung dengan Portugis ialah Demak, Ternate, dan Aceh.

       2.2.2 Karakteristik penjajahan Spanyol

Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara karena mereka lebih memfokuskan kekuasaannya di Philipina, walaupun hanya sementara namun termasuk bangsa yang pernah menduduki Indonesia. Sesuai dengan hasil perjajnjian Tordelas bahwa Spanyol mendapat bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya menuju ke arah Barat di bawah pimpinan Magelhaen. Setalah melintasi Samudra Antlantik, mereka tiba di Amerika Selatan. Setelah melintasi Samudra Pasifik, tiba di Philipina. Magelhaen sendiri tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu di Philipina, tetapi rombongannya meneruskan perjalanan ke Maluku dan tiba di Tidore tahun 1521. Waktu itu Tidore dipimpin oleh sulatan Al-Mansur, rombongan Spanyol ini disambut baik oleh sultan Tidore dengan ramah tamah. Hal ini disebabkan Tidore sedang berselisih denagn Ternate, maka Tidore mencari dukungan seperti halnya ternate didukung Portugis. Namun akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan dan hasil kesepakatan Portugis memperolah Maluku, sedangkan Spanyol memperoleh Filipina, maka mundurlah Spanyol dari Maluku dan memutuskan perhatiannya di Philipina.

     2.2.3 Karakteristik Penjajahan Inggris

Pelayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur pada umumnya tertinggal jika dibandingkan dengan pelayaran orang-orang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian orang Inggris lebih dicurahkan ke benua Amerika disamping belum mengetahui betul jalan menuju ke timur yang melewati Tanjung Harapan.

Pada waktu itu ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat pertama meminta membantu Portugis, dengan imbalan mendapat hak monopoli dari Portugis. Sedangkan pendapat ke dua, agar Inggris segera merebut hak monopoli perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan. Namun, pendapat kedua yang lebih kuat.

Berita tentang berhasilnya Cornelis de houtman sampai di Banten menggugah pelaut-pelaut Inggris untuk mengadakan pelayaran kembali ke dunia timur. Sesampainya di wilayah nusantara, Inggris diperlakukan sebagai lawan oleh Belanda padahal di Eropa, Belanda adalah sekutu Inggris.

Sejak tahun 1610 hubungan antara Inggris dengan Belanda semakin memburuk. Nampak kekuatan Belanda lebih unggul dibandingkan dengan kekuatan Inggris. Usaha menyelesaikan perselisihan antara VOC dan EIC dengan jalan perdamaian ternyata gagal. Walaupun Inggris berusaha menjelaskan kepada Belanda bahwa kedatangan di Maluku lebih dahulu daripada Belanda sehingga lebih berhak untuk mendapatkan sistem monopoli perdagangan, Belanda mengemukakan alasan bahwa mereka mendapatkan hak monopoli perdagangan ini setelah mengeluarkan biaya cukup besar dalam persaingan melawan Portugis dan Spayol.

      2.2.4 Karakteristik Penjajahan Belanda

Motivasi kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh upaya mencari sendiri rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal kedatangannya tidak dianggap membahayakan kedudukan penguasa-penguasa pribumi. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten, Jawa Barat. Pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah kongsi dagang Belanda yang diberi nama VOC. Tujuannya adalah mencari kuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Perkembangan Voc selanjutnya identik dengan imperialisme barat lainnya yang memaksakan monopoli perdagangan sehingga menyulut perlawanan dimana-mana. Akhirnya VOC harus memikul beban yang sangat berat yaitu melawan saingannya seperti Inggris dan Perancis yang semakin kuat. Sementara itu di tubuh VOC sendiri semakin keropos akibat korupsi sehingga pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan. Adapun hal-hal monopoli yang di miliki VOC antara lain:

Hak membuat perjanjian dengan raja-raja dikawasan tersebut

Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian

Hak untuk membuat senjata dan mendirikan perbentengan

Hak untuk mencetak uang.

Hak untuk mengangkat dan menghentikan para pegawainya.

Hak untuk mengadili perkara.

Hak Oltroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun.

       2.2.5 Karakteristik Penjajahan Jepang

Kehadiaran Jepang ke Indonesia dimulai dengan jalan membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan bangsa barat yang dampaknya sangat baik untuk kemajuan Jepang sendiri.Moderenisasi Jepang diawali dengan Gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan kepada kekuasaan kepada Tenno Meiji. Masa pemerintahan Meiji Tenno (1867-1912) merupakan masa permbaharuan dan kemajuan negeri Jepang yang menakjubkan di berbagai bidang, sehingga menyejahterakan Jepang dengan bangsa barat.

Setelah Perang Dunia I adalah tahap permulaan masa generasi baru di Jepang, yang mempengaruhi kebijaksanaan politik Jepang. Salah satunya adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia (Tanaka memorial) kepada kaisar yang berisikan suatu doktrin bahwa bangsa Jepang memikul suatu tugas suci, untuk memimpin bangsa-bangsa di Asia timur. Kedatangan Jepang di Indonesia tidak medapat perlawanan bahkan disambut dengan senang hati sebagai saudara tua yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan dan penjajah bangsa barat.

2.4 Akibat – Akibat Dari Penjajahan Dalam Berbagai Kehidupan 

Penjajahan sangat berpengaruh besar terhadap peri kehidupan bangsa Indonesia di berbagai bidang kehidupan, khususnya penderitaan akibat penjajahan Belanda yang hampir 350 tahun lamanya dan penjajahan Jepang kurang lebih 3,5 tahun. Akibatnya antara lain :

Bidang Ekonomi

Penjajahan memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia yang semula tersusun rapih berdasarkan kesepakatan antara penguasa dengan rakyatnya. Pernyataan ini diungkapkan dengan asumsi bahwa sebelum kedatangan bangsa barat, bangsa Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan dibawah kepemimpinan seorang raja, pemangku adat, dll. Akibat yang paling nyata adalah setelah diberlakukannya pelaksanaan tanam paksa bagi Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparan yang menimpa petani. Hal ini dikarenakan oleh beban pajak, panen yang gagal, kerja rodi yang jalan terus.

Bidang Politik dan Ideologi

Bidang politik dan ideologi pun oleh kaum penjajah di upayakan dibekukan atau dikondisikan supaya tidak dapat berkembang. Karena apabila pemerintah kolonial membebaskan tumbuh berkembangnya paham ideologi dan politik dengan lahirnya partai-partai ini merupakan bumerang bagi pemerintah kolonial.

Bidang Sosial Budaya

Kaum federal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin dan pergerak rakyat untuk berjuang. Oleh karena itu di beberapa daerah timbul huru hara perlawanan rakyat yang bersifat lokal menentang pungutan-pungutan pajak yang memberatkan dan bentuk-bentuk pemerasan dan penindasan. Disamping itu, terjadi pula diskriminasi rasial dimana masyarakat Indonesia dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan keturunan dan asal usul yang mengakibatkan terjadinya tiga jenis peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara.

2.5 Faktor – Faktor Timbulnya Penjajahan Di Indonesia

Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal yaitu kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang membangkitkan bangsa lain memasuki Indonesia untuk berdagang yang kemudian berusaha menguasai perdagangan dengan memonopoli perdagangan. Sedangkan, faktor eksternal yaitu kondisi yang terjadi di Negara-negara Barat sehingga mereka mengadakan ekspansi ke seluruh dunia. Secara terperinci faktor-faktor tersebut dikemukakan sebagai berikut:

Faktor Ekstern

Yang dimaksud faktor ekstern adalah kondisi yang terjadi di Eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia karena di dorong oleh faktor-faktor di bawah ini :

Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa dunia ini tidak datar, melainkan bulat seperti bola.

Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa sekitar tahun 1500. Di Eropa berkembang zaman kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kengkangan yang mambelenggu kehidupan mereka. Jiwa bebas ini telah mendorong semangat mnengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat menghasilkan beberapa penemuan baru yang berguna untuk kepentingan penjajahan seberang lautan.

Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara dan pantai Timur Laut Tengah yang pada tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibukota kerajaan Romawi yakni Consntantinopel.

Semangat Reconquesta atau semangat perang salib yaitu semangat untuk menaklukan bangsa-bangsa yang pernah mangalahkan mereka yaitu orang-orang Islam.

Ambisi untuk mencuri daerah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama Nasrani (Gold, Glory dan Gospel).

Adanya perjanjian Tordesislas (7 Juni 1494). Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan peluang kepada spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci yang disebut Bull of Demarcation. Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis ialah garis meridian yang melalui sebuah titik berjarak 370 mil di sebelah Barat kepulauan Tanjung Verde. Dampak dari isi perjanjian yaitu timbulnya imperialisme dan kolonialisme barat di seluruh dunia, Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus wilayah bagian timur, Spanyol menguasai sepenuhnya seluruh Amerika Latin, Hawai, dan Philipina.


Faktor internal

Kondisi yang memungkinkan bangsa Asing manjajah Indonesia. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya pedagang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka ynga negatif terhadap tamunya yang datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah. Tetapi lama kelamaan kebaikan bangsa Indonesia ini dimanfaatkan untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya. Penghasil rempah-rempah terbesar belum adanya rasa persatuan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.

Faktor lainnya yang menyebabkan nusantara yang kaya dan indah terpaksa dikuasai bangsa asing yaitu:

Karena bangsa asing ingin mempunyai bangsa yang indah namun tidak mampu karena letak negara yang kurang strategis.

Lebih kuatnya kekuatan kepintaran,ilmu senjata, persatuan, dan keamanan bangsa yang menjajah daripada bangsa yang dijajah.

Karenna bangsa Indonesia tidak mampu mengelola sumber daya alam yang ada.

Tidak adanya pertahanan yang kuat.

Mudah dikuasai, hal ini dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang masih kurang sehingga mudah untuk di peralat oleh negara lain.

Masih ada ego daerah, dimana Indonesia yang terdiri dari berbgai pulau dan suku masih menjunjung tinggi keunggulan daerah nya masing-masing, sehingga menyebabkan persatuan Indonesia mualai renggang hal inilah yang dimanfaatkan oleh negara lain untuk menguasai Indonesia.

Komentar