Psikologi Perkembangan Pendidikan Di Masa Remaja
A. Siapak Remaja Itu ?
Sering kali dengan gampang orang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Tetapi mendefiniskan remaja ternyata tidah semudah itu.
Masalahnya sekarang, kita tidak dapat berhenti dengan hanya menyatakan bahwa mendefinisikan remaja itu sulit. Sulit atau mudah masalah-masalah yang menyangkut kelompok remaja kian hari bertambah. Berbagai tulisan, ceramah maupun seminar yang mengupas berbagai segi kehidupan remaja termasuk kenakalan remaja, perilaku seksual remaja dan hubungan remaja dengan orang tuanya, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dirasakan oleh masyarakat. Dengan perkataan lain, masalah remaja sudah menjadi kenyataan sosial dalam masyarakat kita. Terlebih lagi kalau dipertimbangkan bahwa remaja sebagai generasi penerus adalah yang akan mengisi berbagai posisi dalam masyarakat dimasa yang akan datang, yang akan meneruskan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara di masa depan, maka pembahasan mengenai masalah remaja secara tuntas dan mendalam tidak dapat dihindari lagi.
Tetapi, sebelum kita mulai membahas tentang berbagai masalah di sekitar kita, kita harus mulai dengan suatu definisi tentang remaja itu sendiri. Tidak ada gunanya kita membahas sesusatu tanpa terlebih dahulu kita sepakati arti dari “ sesuatu” tersebut.
B. Ciri-ciri Masa Remaja
1. Pertumbuhan Fisik
Pertubuhan fisik mengalami perubahan dengan pesat, lebih cepat dibandingkan masa kanak-kanak dan dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja membutuhkan makan dan tidur lebih banyak .
2. Perkembangan Seksual
Pada anak laki-laki diantaranya: mengalami mimpi pertama ( mimpi basah ) pada lehernya tumbuh seperti buah jakun yang membuat suaranya seperti pecah, dan di sekitar bibir dan kemaluannya mulai tumbuh rambut.
Pada anak perempuan diantaranya : rahim nya sudah mulai bisa dibuahi atau sudah menstruasi ( datang bulan ), di bagian mukanya mulai tumbuh jerawat, penimbunan lemak membuat dadanya mulai melebar, dan paha nya mulai membesar.
3 .Cara Berfikir Kuasalitas
Yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat, remaja mulai berfikir kritis sehingga dia akan melawan bila orang tua, guru, dan lingkungan masih menganggapnya sebagai anak kecil. Bila guru dan orang tua tidak tahu cara berfikir remaja, akibatnya timbullah kenakalan remaja.
4. Emosi Yang Meluap-Meluap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatau saat ia bisa sedih sekali dan lain waktu bisa senang sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cunta atau remaja yang tersinggung perasaannya karena misalnya diplototi. Dan emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pada pikiran yang realitas.
C. Pengertian Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “ didik “, lalu kata ini mendapatkan awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232).selanjutnya, pengertian “ pendidikan “ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam pengertian yang agak luas , pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman,dan cara bertingkah laku yang (mewakili/mencerminkan segala segi), pendidikan ialah ... the total process of developing human abilities and behavior, drawing on almost all life’s experiences (tardif, 1987 ).
Psikologis pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologis yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum.
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif.
D. Arti penting psikologis pendidikan
Para ahli psikologis dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun)tak pernah memiliki respons yang sama persis terhadap situasi mengajar-belajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan jasmani, intelegensi, dan kerampilan.
Ada beberapa hal penting yang perlu penyusun kemukakan mengenai kajian psikologis pendidikan antara lain :
1. Psikologis pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil-hasil temuan riset psikologis.
2. Hasil-hass temuan riset psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa hingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode serta strategi-strategi yang utuh.
3. Konsep,teori,metode dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan sedemikian rupa hingga menjadi “ repertoire of resources “ , yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik kependidikan khususnya dalam proses mengajar-belajar.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa pendekatan psikologis pendidikan adalah pendekatan ilmiah “ scientific approach “, oleh karenanya di samping sebagai psikologis praktis, psikologis pendidikan juga bersifat teoretis.
a. Macam – macam metode psikologis pendidikan
Metode Ekperimen
Metode kuesioner
Metode studi khusus
Metode penyelidikan klimis
Metode observasi naturalistik
b. Macam – macam faktor yang mempengaruhi perkembangan
Aliran-aliran empirisme
Aliran konvergensi
E. Remaja dalam Rangka Perkembangan Jiwa Manusia
Tahap-tahap perkembangan nativisme jiwa menurut Aristoteles adalah sebagai berikut:
1. 0-7 tahun: masa kanak-kanak ( infancy )
2. 7-14 tahun: masa anak-anak (boyhood )
3. 14-21 tahun : masa dewasa muda ( young manhood )

Komentar
Posting Komentar